
Pemerintah meluncurkan program baru untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kini dapat diakses oleh pekerja migran. Nantinya, pekerja migran dapat mengakses KUR dengan plafon hingga Rp 100 juta.
KUR tersebut merupakan bagian dari tiga program KUR baru di samping dua KUR lainnya yakni KUR Tebu Rakyat dan KUR perumahan.
“Kemudian juga diberikan pembahasan mengenai pekerja migran, di mana pekerja migran bisa mengakses KUR tanpa jaminan sebesar Rp 100 juta,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis (3/7).
Airlangga juga menjelaskan nantinya KUR tersebut dapat digunakan untuk beberapa keperluan termasuk biaya proses pekerja migran untuk ke luar negeri.
“Itu bisa digunakan untuk memproses mereka pergi ataupun juga untuk pelatihan,” kata Airlangga.
KUR untuk pekerja migran ini ditujukan agar para pekerja migran Indonesia bisa meningkatkan kualitas hidup dan daya saing secara global. Pembahasan mengenai KUR ini juga sudah dibahas Airlangga bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Untuk dua KUR lainnya, salah satunya KUR Tebu Rakyat, nantinya KUR tersebut ditujukan bagi petani tebu dengan plafon hingga Rp 500 juta dan bisa diberikan kepada individu maupun kelompok.
“Diharapkan bisa meningkatkan yield karena selama ini bisa dipakai tentunya melebihi daripada umur dari tebu itu sendiri dengan revitalisasi, KUR ini bisa diberikan fasilitas dan ini bisa dijalankan untuk sektor ketahanan pangan ataupun pertanian,” ujarnya.
Selain itu untuk KUR perumahan nantinya KUR tersebut dapat diakses oleh pengembang atau kontraktor yang masuk ke dalam kategori UMKM maupun untuk perorangan. Terkait KUR perumahan untuk perorangan, nantinya penggunaannya bisa untuk rumah yang diperuntukan untuk usaha maupun rumah pribadi.
Total plafon yang dikucurkan untuk KUR perumahan adalah Rp 117 triliun untuk KUR pengembang dan kontraktor dan Rp 13 triliun untuk perorangan.
Terkait target penyaluran KUR yang sebelumnya ada di angka Rp 300 triliun, per Juni penyerapan sudah mendekati angka 45 persen berdasarkan keterangan dari Airlangga.
“Hampir mendekati 45 persen yaitu Rp 131,84 triliun dari total yang ditargetkan penyaluran Rp 300 triliun dan sektor produksi 60 persen dan debitur baru sebesar 1.007.101 debitur dan graduasinya sudah mencapai targetnya Rp 1,1 triliun,” ujar Airlangga.