Kasus Perundungan Dokter Terjadi di Malaysia, Korban Depresi-Hampir Bunuh Diri

3 hours ago 3

Jakarta -

Seorang dokter di Malaysia mengalami depresi dan hampir bunuh diri di kamarnya. Hal ini diduga karena perundungan atau bullying yang terjadi di tempat kerjanya.

Hal ini diungkapkan oleh Hartal Doktor Kontrak, yang merupakan sebuah sebuah kelompok yang mendukung aksi mogok yang dilakukan dokter-dokter kontrak di Malaysia. Kelompok tersebut menyoroti kasus Dr S, seorang perawat di Rumah Sakit Tawau, Sabah, Malaysia.

Dr S diduga menjadi korban perundungan terus-menerus oleh seorang staf senior.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelecehan tersebut begitu parah, sehingga ia mengalami depresi berat dan mengurung diri di kamar selama bertahun-tahun. Tidak dapat kembali bekerja di bidang medis," kata kelompok tersebut yang dikutip dari The Star.

"Sementara itu, pelaku telah pindah keluar negeri dan sekarang sedang mengikuti program pelatihan spesialis," sambungnya.

Hartal Doktor Kontrak, yang telah meluncurkan kampanye #StopWorkplaceBullying tiga tahun lalu, mendesak Kementerian Kesehatan untuk berbuat lebih banyak untuk membantu orang-orang seperti Dr S.

Setelah menyaksikan langsung dampak buruk dari perundungan atau bullying di tempat kerja dalam pelayanan kesehatan publik, Hartal Doktor Kontrak menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Dr. Dzulkefly Ahmad dan inisiatif kementeriannya yang akan datang. Program itu berisi pendoman manajemen perundungan di klinik dan rumah sakit pemerintah, yang rencananya akan diluncurkan pada bulan Oktober 2025.

Langkah ini dilihat sebagai langkah penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat bagi seluruh tenaga kesehatan. Hartal Doktor Kontrak berharap perundungan dapat diberantas, tidak hanya di sektor kementerian, tetapi juga di semua sektor di seluruh negeri.

Kelompok itu juga menyampaikan permintaan maaf kepada Dr S beserta keluarganya, dan juga korban lainnya yang tidak mendapat bantuan yang memadai.

"Kami, Hartal Doktor Kontrak, dengan tulus meminta maaf karena tidak dapat memberikan dukungan kepada Anda sebelumnya. Mohon maafkan kami," tambahnya.


(sao/kna)

Read Entire Article