Dialami Banyak Anak di Gaza, Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kelaparan

6 hours ago 3
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tingkat malnutrisi di Gaza telah mencapai "level yang mengkhawatirkan". Bulan lalu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan satu dari lima anak di Kota Gaza menderita malnutrisi, dan jumlah kasusnya terus meningkat setiap hari.

"Orang-orang di Gaza tidak hidup juga tidak mati, mereka adalah mayat berjalan," kata Philippe Lazzarini, komisioner jenderal UNRWA.

Malnutrisi bukan sekadar lapar. Ini adalah proses destruktif yang merusak tubuh dari dalam ke luar. Dalam 24 jam pertama tanpa makanan, tubuh mengandalkan gula yang tersimpan di hati yang disebut glikogen. Setelah cadangan gula habis, biasanya dalam sehari, tubuh mulai membakar lemak untuk energi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada orang dewasa, transisi ini bisa memakan waktu lebih lama karena metabolisme yang lebih lambat dan cadangan energi yang lebih besar. Namun, pada bayi dan anak kecil, proses ini terjadi jauh lebih cepat.

Tubuh mereka membakar energi lebih cepat karena, relatif terhadap ukuran tubuh, anak-anak membutuhkan lebih banyak kalori daripada orang dewasa hanya untuk bertahan hidup. Organ-organ vital mereka, terutama otak dan jantung, masih berkembang dan mengonsumsi energi dalam jumlah yang sangat besar.

"Begitu tubuh mulai bergantung pada cadangan energi, otot-otot mulai menyusut, organ-organ vital mulai tidak berfungsi, dan perlahan tubuh akan habis," kata Dr James Smith, seorang dokter gawat darurat dan dosen di University College London kepada Euro News.

"Ini memengaruhi segala hal yang berhubungan dengan fungsi fisiologis tubuh: kemampuan bergerak, kemampuan berpikir, kemampuan untuk membangun respons imun terhadap infeksi yang mungkin menyerang tubuh," tambahnya.

Malnutrisi dapat memperburuk masalah kesehatan lain seperti infeksi pernapasan dan diare, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.

Mengatasi malnutrisi adalah proses yang kompleks dan sensitif, yang membutuhkan lebih dari sekadar memberikan makanan. Suplemen nutrisi khusus yang kaya mikronutrien tertentu dapat membantu melawan efek malnutrisi akut dan kronis.

Simak juga Video: UNICEF: Setiap Hari Rata-rata 28 Anak di Gaza Tewas

(kna/kna)


Read Entire Article