AS-China Disebut Sudah Teken Perjanjian Dagang buat Redakan Ketegangan

1 month ago 3
 REUTERS / Kevin LamarquePresiden Amerika Serikat Donald Trump (kedua kiri) bertemu dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque

China mengkonfirmasi soal adanya kerja sama perdagangan dengan pemerintah Amerika Serikat (AS). Kerja sama untuk meredakan hubungan ini sebelumnya sudah lebih dulu diutarakan oleh Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.

Mengutip Bloomberg, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan mengatakan ada diskusi intens antara kedua negara, setelah mengadakan pembicaraan perdagangan di London awal bulan ini.

"Dalam beberapa hari terakhir, setelah disetujui, kedua pihak telah mengkonfirmasi lebih lanjut rincian tentang kerangka kerja tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Bloomberg, Jumat (27/6).

“Pihak Tiongkok akan meninjau dan menyetujui aplikasi yang memenuhi syarat untuk ekspor barang-barang yang dikendalikan sesuai dengan hukum. Pihak AS juga akan membatalkan serangkaian tindakan pembatasan yang diambil terhadap Tiongkok,” jelasnya.

Pernyataan dari Juru Bicara Kementerian Perdagangan China ini dirilis beberapa jam setelah Mendag AS, Lutnick AS bersama perwakilan China meneken kesepakatan perdagangan yang dicapai di Jenewa, Swiss.

Lutnick mengatakan, pemerintah AS memiliki rencana segera untuk mencapai kesepakatan dengan 10 mitra dagang utama.

Kesepakatan China, yang menurut Lutnick telah ditandatangani dua hari lalu, mengkodifikasikan persyaratan yang ditetapkan dalam pembicaraan perdagangan antara kedua pemerintahan, termasuk komitmen dari China untuk memasok tanah jarang yang digunakan dalam segala hal mulai dari turbin angin hingga pesawat jet.

Beberapa rincian dirilis setelah pembicaraan di London, yang dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng.

Kurangnya penjelasan rinci setelah dua hari diskusi menimbulkan banyak keraguan, termasuk mengenai apakah Beijing setuju untuk melanjutkan ekspor magnet tanah jarang.

Sementara Presiden AS Donald Trump menggambarkan hasil tersebut dengan kata “HEBAT”. Hal tersebut sebagian besar merupakan formalisasi persyaratan yang disetujui selama pembicaraan sebelumnya di Jenewa, yang berujung pada pengurangan tarif besar-besaran tetapi menimbulkan perselisihan kontrol ekspor yang lebih dalam.

Sebelumnya Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan Trump telah menuturkan AS dan Tiongkok telah menandatangani perjanjian perdagangan. Selain dengan Tiongkok, ada juga sinyal AS akan meneken perjanjian dagang dengan India.

Dikutip dari Apnews, Lutnick mengatakan kesepakatan itu ditandatangani awal minggu ini. Hanya saja belum ada informasi lebih lanjut mengenai perjanjian kedua negara tersebut.

"Kami baru saja menandatangani perjanjian dengan China beberapa hari lalu," kata Trump, dikutip dari Apnews, Jumat (27/6). Lutnick mengatakan kesepakatan itu ditandatangani dan disegel pada Selasa (24/6).

Read Entire Article