Jakarta -
Delapan puluh tahun Indonesia merdeka adalah simbol kedewasaan bangsa yang ditempa sejarah panjang pengorbanan. Kemerdekaan hari ini tidak lagi hanya berarti bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga perjuangan merdeka dari ancaman yang mencederai kehidupan: obat palsu, makanan berbahaya, dan praktik curang yang merugikan kesehatan rakyat.
Kemerdekaan sejati bukan sekadar hak berdaulat atas tanah air, melainkan hak dasar setiap warga: hak untuk sehat, untuk mengonsumsi makanan aman, dan memperoleh obat yang berkualitas. Dalam setiap butir nasi seorang anak, dalam setiap kapsul obat seorang pasien, kedaulatan bangsa sejatinya sedang dijaga.
Badan POM hadir bukan di medan perang dengan senjata, melainkan di medan pengawasan yang senyap. Kami bekerja di laboratorium, pasar tradisional, pelabuhan, hingga pelosok desa. Kami memeriksa, menguji, dan menindak-seringkali tanpa sorotan publik namun dengan satu harapan: agar rakyat terlindungi dan generasi bangsa tumbuh sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti para pejuang kemerdekaan yang berkorban jiwa dan raga, kami pun meyakini bahwa menjaga kesehatan adalah jihad kemanusiaan. Pengawasan bukan sekadar birokrasi, melainkan amanah moral dan tanggung jawab sejarah untuk menjaga kehidupan.
Kini musuh bangsa hadir dalam rupa yang lebih halus: obat palsu yang merenggut nyawa, makanan berbahaya yang merusak kesehatan, hingga mafia yang mengabaikan keselamatan demi keuntungan.
Jika dulu bambu runcing diacungkan melawan penjajah, maka kini regulasi, laboratorium, dan integritas adalah senjata kami. Jika dulu rakyat mempertaruhkan nyawa, maka kini kami mempertaruhkan kepercayaan publik di medan pengawasan.
Sebagaimana Bung Karno pernah mengingatkan: "Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai pengorbanan para pahlawannya."
Tugas kita hari ini adalah memastikan pengorbanan itu tidak sia-sia dengan menjaga generasi tetap sehat dan berdaya.
Perjalanan bangsa 80 tahun menunjukkan setiap generasi memiliki ladang perjuangannya sendiri. Bagi BPOM, ladang itu adalah kesehatan rakyat.
Kami sadar, perjuangan senyap ini tidak selalu dipuji, bahkan kerap dianggap biasa. Namun seperti tetesan air yang mengikis batu, pengawasan yang konsisten adalah penopang bangsa agar tetap tegak. Di balik setiap izin edar ada doa dan harapan, di balik setiap barang yang ditahan ada tekad agar tidak ada keluarga yang berduka.
Delapan puluh tahun Indonesia merdeka adalah momentum memperbarui ikrar. Kami di BPOM berkomitmen menjaga nyawa dan asa bangsa, meski mungkin perjuangan ini tak selalu tercatat dalam buku sejarah.
Ancaman mafia obat dan makanan adalah wajah baru penjajahan yang harus kita lawan bersama. Kemerdekaan sejati adalah ketika anak-anak bangsa tumbuh sehat, kuat, dan berpendidikan, sehingga siap membawa Indonesia melangkah lebih jauh.
Mari di usia 80 tahun kemerdekaan ini kita jadikan kesehatan sebagai pondasi kedaulatan. Mari bersama memilih makanan sehat, mendukung produk lokal yang aman, dan menolak praktik curang yang membahayakan hidup.
Selamat Ulang Tahun ke-80, Indonesia Merdeka. Jayalah bangsaku, sehatlah rakyatku.
Catatan: Penulis saat ini merupakan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI)
(up/up)