Viral Wanita di Bali Ngeluh Mual Muntah Dikira Maag, Ternyata Gagal Ginjal Stadium 5

8 hours ago 5
Jakarta -

Grace Tanggu, perempuan yang belum genap menginjak 30 tahun harus menerima kenyataan pahit, didiagnosis gagal ginjal stadium 5 pada usia muda. Ia mengaku sempat tidak menyangka lantaran kerap menjaga pola makan sehat, terlebih keluhan yang dialami selama ini dinilai tidak mengarah ke penyakit ginjal.

Gejala yang kerap dikeluhkan adalah mual dan muntah. Keluhan ini sudah mulai dirasakan sejak kuliah. Untuk mengatasi keluhan, ia semula kerap mengonsumsi obat untuk masalah lambung.

"Jadi aku memang sering mual muntah saat kuliah dulu, saat mual muntah dulu itu aku biasanya minum obat dan cukup membantu lah mual muntahnya bisa berkurang dan bahkan bisa kembali nggak ada lagi," tuturnya dalam video viral di TikTok, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Kamis (21/8/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, keluhan mual dan muntah semakin intens dirasakan hingga Grace beberapa kali menggonta-ganti jenis obat maag. Tak kunjung membaik, Grace kemudian dibawa ke UGD dan diberikan injeksi ranitidin, obat yang sebenarnya ditujukan mengatasi gejala akibat asam lambung berlebih.

"Yang awalnya ngefek, ini nggak ngefek lagi, lalu akhirnya aku mulai ada keluhan lain sakit kepala saat itu dan aku coba tensi, tapi normal tensiku, akhirnya aku minum paracetamol untuk sakit kepala dan tetap obat-obatan maag untuk mengurangi mual muntahnya," lanjut dia.

Setelah sepekan mengonsumsi obat, gejala yang dialami Grace masih belum mereda. Ia kemudian kembali memeriksa tekanan darah dan hasil yang didapat cukup mengejutkan.

"Tensinya tinggi banget, pada saat itu 190/120, akhirnya yaudah aku ke UGD, di CT scan langsung untuk melihat apakah ada pecah pembuluh darah di kepala, segala macam, karena takut stroke, tapi puji Tuhan bersih," bebernya.

Ketahuan Gagal Ginjal saat Cek Darah

Grace kemudian diarahkan untuk menjalani pemeriksaan darah. Benar saja, kreatinin Grace terbilang tinggi saat itu di angka 2,7 mg/dL. Mengindikasikan peningkatan signifikan dan gangguan fungsi ginjal.

Pasalnya, nilai normal kreatinin berkisar antara 0,6 hingga 1,2 mg/dL pada pria dan 0,5 hingga 1,1 mg/dL pada wanita.

"Terus ditanya dokter, lho pipis kamu gimana? Pipis saya sudah dua minggu ini berbusa, tapi aku pikir nggak kenapa-kenapa karena nggak ada keluhan di bagian ginjal, atau rasa sakit pinggang dan ketusuk-ketusuk," cerita dia.

Pasca diberikan pengobatan, Grace mulai kembali melakukan pemeriksaan kreatinin. Beberapa bulan setelah mendapat diagnosis, lantaran kembali mengeluhkan gejala.

"Obat-obatan ini yang aku minum tidak ngefek lagi di badanku, aku bengkak-bengkak, mual, muntah, cepat capek dan mulai sesak napas, karena penumpukan cairan, karena cairan tubuh gak bisa keluar lewat urine, cairannya itu sudah mungkin masuk ke paru-paru," lanjutnya.

Harus Cuci Darah

Terbukti, kreatinin Grace makin meningkat, sudah di angka 11.

Dokter kemudian memutuskan Grace untuk melakukan cuci darah lantaran kerusakan ginjal sudah berada di stadium akhir alias satu-satunya jalan pengobatan adalah cuci darah. Fungsi ginjalnya sudah di bawah 15 persen.

Grace berpesan untuk mereka yang mengeluhkan gejala serupa, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Tidak semua keluhan mual dan muntah selalu berkaitan dengan masalah lambung.

(naf/kna)


Read Entire Article