Hasil tes DNA yang dilakukan terhadap eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menunjukkan tidak identik dengan anak Lisa Mariana berinisial CA. Dengan kata lain, Ridwan Kamil bukan ayah biologis anak Lisa Mariana.
"Dari hasil analisis dari seluruh profil DNA yang diperoleh, maka telah dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik, CA adalah anak biologis Lisa Mariana, bukan anak biologis Ridwan kamil," kata Karo Labdokkes Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti di Mabes Polri, Jakarta Rabu (20/8/2025).
Cara kerja tes DNA
Laman Cleveland Clinic menjelaskan dalam dunia kedokteran, tes DNA (Deoxyribonucleic Acid) sangat luas digunakan untuk berbagai macam tujuan. Sederhananya, tes DNA ini digunakan untuk menilai profil genetik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profil genetik ini bertanggung jawab terhadap kondisi biologis seseorang, misalnya bisa menentukan apakah seseorang menderita penyakit atau kondisi medis tertentu, memiliki faktor risiko terhadap penyakit atau kondisi medis tertentu sehingga bisa dilakukan modifikasi gaya hidup yang sesuai, atau apakah seseorang memiliki gen mutasi yang dapat diwariskan ke anak keturunannya.
"Pada pemeriksaan DNA untuk menentukan garis keturunan, maka yang dibandingkan adalah profil DNA antara ayah, ibu, dan anak," ujar spesialis forensik dan medikolegal dr Nadia Ulfah Faddila, SpFM yang tidak terlibat dalam proses identifikasi DNA Ridwan Kamil.
Pada tes yang dijalani Ridwan Kamil, Lisa Mariana dan CA, dilakukan pemeriksaan laboratorium DNA dengan metode ekstraksi DNA, kuantifikasi DNA, amplifikasi DNA, DNA typing dengan Capillary Electrophoresis hingga analisis profil DNA.
Langkah-langkah tes DNA
Sampel DNA paling umum diambil dari usapan pipi (buccal swab) karena metodenya tidak menyakitkan dan non-invasif. Sampel ini mengandung sel-sel yang cukup untuk dianalisis di laboratorium. Sampel lain seperti darah juga bisa digunakan.
Di laboratorium, DNA diekstrak dari sampel tersebut. Umumnya, tim medis akan menganalisis daerah-daerah spesifik dalam DNA yang disebut STR (Short Tandem Repeats). STR ini adalah urutan DNA yang berulang dan sangat bervariasi antar individu, menjadikannya seperti sidik jari genetik.
Pola STR yang unik dari anak dibandingkan dengan pola STR dari ayah yang diduga. Hasil tes DNA mencantumkan 'probabilitas paternas' dengan dua nilai, yaitu 0 atau 99,9. Hasil 0 berarti tidak ada kecocokan genetik antara ayah dan janin atau anak, yang artinya mereka bukan orang tua kandung.
Jika setiap penanda genetik pada anak cocok dengan penanda dari ayah yang diduga, berarti ada hubungan biologis.
Jika ada banyak ketidakcocokan pada penanda-penanda tersebut, maka tidak ada hubungan biologis.
(kna/kna)