Seorang mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di Belanda, Athaya Helmi Nasution, meninggal dunia akibat terkena heatstroke saat mendampingi perjalanan tertutup DPR, OJK, dan BI di Wina, Austria pada 27 Agustus 2025.
PPI Belanda mengatakan, saat Athaya meninggal, tak ada pertanggungjawaban dan transparansi dari Event Organizer (EO) maupun koordinator Liaison Officer (LO). Namun, Wakil Menteri Luar Negeri, Arramantha Nasir menyebut kini kasus itu telah selesai.
“Itu kalau nggak salah sudah selesai Kasusnya, ya, jadi memang itu kan Mahasiswa yang Sekolah di Belanda tapi dia membantu PPI yang ada di Wina,” ucap Arramantha di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (15/9).
“Nah dalam hal ini, itu kegiatan yang langsung dilakukan antara PPI Belanda dan PPI Wina. Nah tentu KBRI Wina dan KBRI Belanda setelah mengetahui ada kejadian ini telah membantu menawarkan apapun yang bisa dibantu dibantu oleh KBRI Wina maupun KBRI Belanda. KBRI wina sudah berhubungan langsung dengan KBRI Wina,” tambahnya.
Arramantha menambahkan, jenazah Athaya sudah sampai di Indonesia pada 4 September lalu.
“Jenazah Sudah kembali ke Indonesia Tengah 4 September,” ucap Arrmanatha.