Arti Coparenting: Pentingnya bagi Hubungan Orang Tua dan Anak

7 hours ago 6
ilustrasi arti coparenting. sumber: unsplash/sofatutor

Terjadinya perceraian sering menjadi keputusan terakhir pada perbedaan visi berumah tangga yang sulit direkonsiliasikan. Jika telah memiliki anak, maka arti coparenting menjadi konsep yang perlu dipahami demi kestabilan dalam pengasuhan anak.

Pada Membangun Masa Depan Anak dengan Coparenting, Jenny Lukito Setiawan (2023:42) menjelaskan coparenting sebagai pengasuhan bersama. Peran ini mengacu pada upaya figur orang tua dalam membesarkan anaknya.

Arti Coparenting, Tantangan dan Strateginya

ilustrasi arti coparenting. sumber: unsplash/nienke burgers

Bentuk kerja sama yang melibatkan adanya komitmen orang tua dalam pengasuhan anak adalah arti coparenting. Keberhasilan dari upaya ini tergantung pada kemampuan yang jelas dari kedua orang tua, contohnya dengan melakukan strategi seperti berikut:

1. Menciptakan Komunikasi Terbuka dan Efektif

Adanya komunikasi yang terbuka satu sama lain, baik dari pihak kedua orang tua maupun anak, memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang pengasuhan yang dilakukan. Anak menjadi paham bagaimana tindakan dan sikap yang diambil terkait dirinya.

Kesepakatan tertulis dan lisan juga bisa dibuat untuk mencegah kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Transparansi melalui kesepakatan tersebut dapat menciptakan rasa saling percaya dari semua pihak yang terlibat.

2. Kesampingkan Ego dan Emosi

Kesadaran dalam mengedepankan kepentingan anak dapat membantu terciptanya lingkungan yang aman, terutama dari sisi emosional. Pengelolaan ego dan emosi menjadi langkah penting untuk memulai pengoptimalan pola asuh bersama.

Fokus pengasuhan sudah semestinya diarahkan kepada apa yang anak butuhkan dan mengesampingkan konflik personal masa lalu yang sudah terjadi. Langkah ini dapat menstabilkan hubungan pengasuhan secara lebih konstruktif.

3. Selalu Kooperatif dan Konsisten

Kerja sama dalam merencanakan pengasuhan membantu anak lebih stabil, terutama pada kesehariannya. Adanya sikap kooperatif kedua orang tua membuat anak tidak merasa bingung, seperti yang mungkin muncul ketika aturan orang tua satu dan lainnya berbeda.

Untuk menciptakan kerja sama yang baik, kedua orang tua juga sebaiknya bersikap konsisten saat sedang bersama maupun berbagi peran satu sama lain. Konsistensi ini dapat memberikan rasa aman pada anak.

Arti coparenting dapat menjadi sarana efektif untuk menjaga kesejahteraan anak pasca perceraian. Dengan komitmen dan strategi parenting yang tepat, anak akan merasa aman dengan pendampingan yang konsisten dari kedua orang tua. (HAN)

Read Entire Article