Tren Aneh di China, Ramai-ramai Anak Muda Pakai Empeng buat Redakan Stres

2 hours ago 2
Jakarta -

Tren nyeleneh anak muda di China, belakangan mereka memakai 'empeng' yang biasa dipakai untuk bayi. Hal ini diklaim bisa meredakan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.

Banyak netizen dan para dokter khawatir melihat fenomena tersebut. Tren tersebut juga sejalan dengan beberapa lapak online yang belakangan menjual lebih dari 2.000 produk serupa setiap bulan.

'Empeng-empeng' ini dideskripsikan lebih besar daripada versi bayi dan dijual dengan harga antara 10 hingga 500 yuan, demikian lapor media berita The Cover.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa orang mengatakan produk ini juga dapat membantu orang berhenti merokok dan membantu pernapasan yang lebih baik.

Bagian putingnya transparan dan pelindungnya tersedia dalam berbagai warna, menurut Post.

"Empeng ini berkualitas tinggi, lembut, dan saya merasa nyaman mengisapnya. Tidak menghalangi pernapasan saya," kata seorang pembeli di platform belanja terkemuka.

"Empeng ini luar biasa dalam membantu saya berhenti merokok. Empeng ini memberi saya kenyamanan psikologis dan membuat saya tidak terlalu gelisah selama periode berhenti merokok," kata orang lain.

Pembeli lainnya juga merasakan hal yang sama. "Ketika saya berada di bawah tekanan pekerjaan, saya mengisap empeng. Saya merasa dimanjakan dengan rasa aman sejak kecil,"

Namun, para dokter telah memperingatkan potensi bahaya kesehatan.

"Potensi kerusakan mulut pelanggan akibat empeng sengaja diremehkan oleh penjualnya," kata Tang Caomin, seorang dokter gigi di Chengdu, provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya.

Menggunakan empeng dalam jangka waktu lama dapat membatasi kemampuan seseorang untuk membuka mulut dan menyebabkan rasa sakit saat mengunyah, ujarnya.

"Dengan mengisap empeng selama lebih dari tiga jam sehari, posisi gigi mungkin berubah setelah satu tahun," kata Tang.

Dokter juga memperingatkan bahwa beberapa bagian empeng dapat terhirup saat seseorang sedang tidur.

Zhang Mo, seorang psikolog di Chengdu, mengatakan kebutuhan emosional seseorang yang menggunakan empeng mungkin tidak terpenuhi.

"Solusi sebenarnya bukanlah memperlakukan diri mereka seperti anak kecil, tetapi menghadapi tantangan tersebut secara langsung dan menyelesaikannya," ujarnya kepada media.

Produk ini telah memicu perdebatan sengit di media sosial daratan setelah ditonton 60 juta kali hanya di satu platform saja.

"Dunia ini sudah begitu gila sampai-sampai orang dewasa menggunakan empeng," kata seorang pengamat daring.

"Bukankah ini semacam pajak bodoh?" canda yang lain.

(naf/up)


Read Entire Article