
Presiden Prabowo Subianto akan menyaksikan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Blok Masela dengan beberapa perusahaan atau offtaker, pada Rabu besok (21/5).
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, mengatakan perjanjian terdahulu (head of agreement/HoA) PJBG tersebut akan diteken pada perhelatan hari kedua IPA Convention and Exhibition (Convex) 2025.
"Ada, HoA nanti signing besok ya. Rencananya ya (disaksikan oleh Prabowo)," kata Djoko saat ditemui di sela-sela IPA Convex 2025, Selasa (20/5).
Djoko mengatakan, penandatanganan PJBG Blok Masela akan dilakukan salah satunya dengan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (PGN), dan PT PLN (Persero).
"Ada dengan Pupuk, kemudian ada dengan PLN, ada dengan PGN, satu lagi juga ada permintaan untuk yang committed kerja sama dengan yang buyer yang dikelola sekarang di Bontang," jelasnya.
"Insyaallah ya, insyaallah nanti finalisasinya nanti malam. nanti tanda tangan kontrak ya, ada tiga kontrak," imbuh Djoko.
Sebelumnya, PLN dan Pupuk Indonesia menjajaki kesepakatan pembahasan rencana pembelian gas bumi atau Liquefied Natural Gas (LNG) dari Lapangan Abadi, Blok Masela milik INPEX Corporation, pada tahun 2020.
Kesepakatan pembahasan calon pembeli dan penjual ini dilakukan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (19/2/2020). Kontrak bakal dilakukan selama 20 tahun.

"Hari ini kita menyaksikan komitmen dari perusahaan nasional yang mempunyai ketertarikan memanfaatkan LNG yang dihasilkan Proyek Abadi untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) dan juga PT Pupuk Indonesia yang tertarik untuk membeli gas bumi sebanyak 150 MMSCFD selama 20 tahun," ujar Mantan Menteri ESDM Arifin Tasrif usai menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.
Arifin mengatakan, untuk PLN, nantinya LNG yang dibeli dari Lapangan Abadi, Blok Masela, akan digunakan salah satunya untuk konversi BBM Solar pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke gas. Jumlah di tahap awal konversi gas mencapai 52 unit.
Sementara itu, Mantan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan ada dua produk yang dijual dalam MoU ini. Untuk PLN, gas yang dijual adalah LNG. Volumenya sekitar 2-3 juta ton setahun.
Sedangkan Pupuk Indonesia bakal menyerap gas pipa 150 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kilang co-production yang akan dibangun perusahaan.
Adapun Lapangan Abadi Masela ditargetkan onstream pada kuartal II 2027, namun diminta dipercepat menjadi tahun 2026, dengan kumulatif produksi selama kontrak sebesar 16,38 TSCF (gross). Penjualan gasnya sebesar 12,95 TSCF dengan kapasitas produksi Kilang LNG 9,5 MTPA dan 150 MMSCFD untuk Gas Pipa, serta produksi kumulatif kondensat sebesar 255,28 MMSTB.