Rabat -
Sejumlah wisatawan asal Prancis kecewa berat setelah mengetahui hotel bintang lima yang mereka pesan untuk liburan di Maroko ternyata tidak memiliki kamar kosong. Peristiwa ini dialami puluhan turis dalam dua pekan terakhir.
Mengutip Marocco World News, Jumat (15/8/2025) turis-turis asal Prancis itu mengaku telah memesan kamar sebelumnya. Salah satunya, Dylan, yang pergi bersama orang tua dan pasangannya mengaku telah memesan kamar di White Beach.
Mereka tiba pada 31 Juli lalu dan sempat menunggu bus yang akan mengantar ke hotel. Namun, saat tiba di lokasi penjemputan, mereka justru mendengar keributan antara beberapa turis dan perwakilan agen perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami diberi tahu bahwa hotelnya overbooking, kamar penuh," ujar Dylan seperti dikutip Marocco World News dari media lokal Le Parisien.
Pihak agen kemudian menawarkan hotel pengganti, yakni Palais des Roses di Agadir. Mereka meyakinkan bahwa satu-satunya perbedaan adalah kehadiran tamu anak-anak, sementara hotel tersebut disebut baru direnovasi.
Namun kenyataannya jauh dari yang dijanjikan, Dylan menggambarkan hotel pengganti itu secara fasilitas sangat jauh berbeda dari hotel yang ia pesan sebelumnya. Ia juga menyebut sekitar 20 hingga 30 turis lain mengalami nasib serupa hari itu, sementara sekitar 50 lainnya terkena dampaknya pekan sebelumnya.
Karena khawatir kehilangan akomodasi di tengah musim liburan, sebagian besar dari mereka terpaksa menerima pemindahan. Dan upaya Dylan menghubungi agen di Prancis pun gagal.
"Ini sebuah kebohongan, manipulasi, dan upaya untuk memaksa kami menandatangani dokumen yang melepaskan hak atas pengembalian dana," jelas pengalamannya pada platform LinkedIn.
Penjelasan Agen dan Hotel
Pihak White Beach menyatakan bahwa selama dua minggu terakhir, mereka hanya menyediakan 10 kamar per minggu untuk agen perjalanan Ovoyages, sehingga sisanya dinyatakan melebihi kapasitas.
Sementara itu, Direktur Ovoyages, Samia Guenaoui Benslimane, menyebut pihaknya telah membayar kamar-kamar tersebut secara DP (down payment).
"Kami punya bukti bahwa kamar-kamar ini sudah dibayar sebelumnya. Pihak hotel menyampaikan bahwa sistem mereka bermasalah sehingga terjadi overbooking. Saya sendiri belum bisa memastikan apakah itu benar atau tidak," ujarnya.
Meski para turis-turis itu sempat dijanjikan pengembalian uang atau pemindahan ke hotel bintang empat, banyak yang menolak tawaran tersebut. Hingga saat ini, belum ada pengaduan resmi yang dilayangkan, namun sejumlah turis menyatakan ketidakpuasan mereka atas insiden tersebut.
Guenaoui menambahkan bahwa pihaknya telah menemukan solusi bagi beberapa tamu yang terdampak. Dan berharap bisa mencapai jalan tengah dengan turis lainnya.
(upd/wsw)