Gaikindo Soal Penjualan Mobil Malaysia Salip Indonesia: Bukan Concern

2 hours ago 2
Ilustrasi mobil di Malaysia. Foto: gracethang2/Shutterstock

Periode April hingga Juni 2025 menjadi momen perdana penjualan mobil Malaysia bisa melampaui Indonesia. Meski keduanya turun secara Year-on-Year (YoY) dibandingkan periode serupa tahun lalu, Indonesia mengalami depresiasi lebih signifikan.

Dikutip dari laporan Nikkei Asia, penjualan mobil di Malaysia berdasarkan data Malaysian Automotive Association (MAA) mencatat adanya penurunan penjualan sebesar 1 persen pada periode kuartal kedua 2025 menjadi 183.366 unit.

Ilustrasi mobil di Malaysia. Foto: imrankadir/Shutterstock

Ketika daya beli stagnan cenderung menurun di banyak negara di Asia Tenggara karena kondisi ekonomi, situasi berbeda justru bisa ditemukan di Malaysia yang tampak stabil secara penjualan.

Mengacu pemerintah Malaysia, merek nasional Perodua dan Proton berkontribusi besar hingga 63 persen terhadap total penjualan pada paruh pertama tahun ini.

Walaupun secara saham keduanya juga dimiliki oleh pabrikan otomotif luar, mereka tetap dianggap merek nasional sehingga mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat lantaran kontribusinya terhadap pembangunan nasional.

Mobil Rocky hybrid ditampilkan saat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi saat dimintai respons ini, menyatakan bahwa bukan menjadi hal yang perlu dikhawatirkan.

”Hal itu kami nggak terlalu concern. Saya lebih concern adalah bagaimana bisa terus membangkitkan di Indonesia ini,” kata Nangoi kepada kumparan beberapa waktu lalu.

Nangoi menambahkan, ada sejumlah permasalahan yang berdampak pada penjualan Tanah Air. “Karena ada beberapa kendala yang cukup vital, saya melihat banyak financing company mengalami masalah,” imbuhnya.

Sebelumnya penjualan mobil di Malaysia perlahan tapi pasti terus menempel Indonesia. Pada 2024 lalu, penjualannya mencapai 816.747 unit atau naik 2,1 persen dibanding tahun sebelumnya.

Ilustrasi mobil di Malaysia. Foto: Azami Adiputera/Shutterstock

Kondisi tersebut langsung menyalip Thailand, menjadikan Malaysia sebagai pasar kedua terbesar di regional Asia Tenggara. Pada tahun yang sama penjualan di Thailand 572.675 unit atau turun 26,18 persen.

Sementara di Indonesia penjualannya sudah beda tipis, tahun lalu mencetak angka 865.723 unit.

Strategi pemerintah selamatkan industri otomotif Malaysia

Usut punya usut pemerintah Malaysia menerapkan strategi jangka panjang untuk menyelematkan industri otomotifnya. Pada 2020 saat pandemi berlangsung, pemerintah mengeluarkan stimulus keringanan pajak mobil baru.

Ketentuannya untuk rakitan lokal pembebasannya 100 persen, sedangkan diimpor utuh 50 persen. Perlu diketahui, setiap mobil yang akan dijual di Malaysia akan dikenakan...

Read Entire Article