Dokter Beberkan Kebiasaan yang Picu Gagal Ginjal, Cuci Darah di Usia Muda

13 hours ago 2
Jakarta -

Gagal ginjal dulu umumnya dikaitkan dengan orang-orang lanjut usia. Tetapi, kini penyakit itu semakin banyak didiagnosis pada orang yang lebih muda.

Menurut Dr Nguyen Quang Huy dari Departemen Penyakit Dalam Umum di Rumah Sakit Umum Tam Anh di Hanoi, Vietnam, gagal ginjal bisa didasari beberapa kondisi seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan riwayat penyakit ginjal.

Namun, Dr Huy memperingatkan bahwa ada beberapa kebiasaan sehari-hari juga dapat menjadi penyebabnya. Dikutip dari VNExpress, berikut daftarnya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pola Makan yang Tidak Sehat

Sering mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan yang biasanya mengandung tinggi natrium. Kondisi itu dapat membebani ginjal, yang menyebabkan kerusakan struktural seiring waktu.

Minuman manis seperti minuman ringan dan bubble tea berkontribusi terhadap obesitas dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama gagal ginjal kronis.

Selain itu, alkohol memberikan tekanan tambahan pada ginjal selama metabolisme dan dapat secara langsung merusak sel-sel ginjal. Dr Huy mencatat bahwa makanan yang mengandung pengawet ilegal dapat mengandung logam berat seperti timbal atau kadmium, yang dapat menyebabkan nefritis tubulointerstitial suatu kondisi peradangan yang dapat menyebabkan atrofi dan gagal ginjal.

2. Hidrasi yang Tidak Memadai dan Menahan Buang Air Kecil

Terlalu sedikit minum air menyebabkan urine pekat, meningkatkan risiko batu ginjal, dan penumpukan toksin. Menahan buang air kecil memungkinkan bakteri berkembang biak, berpotensi menyebabkan infeksi saluran kemih berulang yang mengganggu fungsi ginjal seiring waktu.

Dr Huy menyarankan orang dewasa untuk mengonsumsi 2-2,5 liter air per hari. Selain itu, perlu membatasi mengonsumsi minuman manis, alkohol, tembakau, dan stimulan.

"Merokok dan stimulan dapat menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ginjal, dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi serta proteinuria," terangnya.

3. Penyalahgunaan Obat

Obat pereda nyeri dan antibiotik sering digunakan tanpa panduan medis untuk penyakit ringan, seperti sakit kepala atau pilek. Jika dikonsumsi dalam dosis berlebihan atau dalam jangka waktu lama, obat-obatan ini dapat menjadi racun bagi ginjal.

4. Kurang Aktivitas Fisik

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan hipertensi, yang menjadi penyebab utama penyakit ginjal. Dr Huy menyarankan untuk berolahraga, setidaknya 30 menit lima hari seminggu untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.

BACA JUGA:

5. Kurang Tidur dan Stres

Begadang, kurang tidur kronis, dan stres berkepanjangan dapat mengganggu ritme biologis tubuh dan mengganggu siklus perbaikan alami ginjal. Kondisi ini juga dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar hormon berbahaya yang selanjutnya merusak ginjal.

Gejala kerusakan ginjal dini dapat bersifat samar atau disalah artikan sebagai kelelahan akibat pekerjaan atau sekolah. Gejala-gejala tersebut meliputi:

  • Perubahan buangan air kecil (urine berbusa, volume berkurang, sering buang air kecil di malam hari).
  • Pembengkakan di wajah, tangan, atau kaki terutama di pagi atau malam hari.
  • Kelelahan terus-menerus atau rasa kantuk yang tidak biasa.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual.
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
  • Kulit gatal, kering, atau menggelap.
  • Tekanan darah tinggi.

Simak Video "Video: Saran Dokter Gizi agar Body Nggak 'Lebaran' di Momen Lebaran"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)


Read Entire Article