Cadangan Emas di RI Turun Jadi 3,46 Miliar Ton per Desember 2024

1 week ago 11
 TTstudio/ShutterstockIlustrasi tambang emas. Foto: TTstudio/Shutterstock

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat cadangan emas di Indonesia menurun pada Desember 2024 menjadi 3,46 miliar ton. Angka itu termuat dalam dokumen Neraca Sumber Daya Mineral dan Batubara Indonesia Tahun 2025.

Jumlah lokasi sumber daya terverifikasi untuk emas primer sebanyak 143 lokasi (38,5 persen) dan data cadangan terverifikasi sebanyak 98 lokasi (25,9 persen) dari jumlah lokasi keseluruhan.

Badan Geologi menyebut nilai sumber daya dan cadangan bijih emas primer yang terverifikasi yakni sebesar 12,9 miliar ton (74,8 persen), cadangan sebesar 3,07 miliar ton (88,7 persen) dari total sumber daya dan cadangan bijih emas, terutama berasal dari data PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

Sementara nilai cadangan logam emas primer yang terverifikasi sebesar 2.550 ton (74 persen) dari total cadangan emas primer, yang terutama berasal dari data PTFI dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

"Hasil pemutakhiran tahun 2024 untuk bijih emas primer total sumber daya bijih mengalami kenaikan 1,7 milyar ton, dan total cadangan menurun 16,4 juta ton dibandingkan dengan tahun 2023," tulis Badan Geologi dalam dokumen tersebut, dikutip Senin (28/7).

Di sisi lain, nilai total cadangan logam emas mengalami kenaikan jika dibandingkan nilai total cadangan logam emas pada tahun 2023, sebesar sekitar 26 ton.

"Sehingga total sumber daya bijih emas primer sebesar 17,2 miliar ton, dan cadangan sebesar 3,46 miliar ton, total sumber daya logam emas 12.364 ton dan cadangan sebesar 3.444 ton," tulis Badan Geologi.

Badan Geologi juga mencatat produksi emas primer status Desember 2024 sebesar 1,4 juta ton konsentrat dan logam emas sebesar 17 ton.

Sumber Daya dan Cadangan Tembaga

 zhangyang13576997233/ShutterstockIlustrasi Produksi Tembaga. Foto: zhangyang13576997233/Shutterstock

Selama 5 tahun terakhir, Badan Geologi menyebutkan perkembangan sumber daya dan cadangan bijih tembaga tahun 2020-2024 mengalami peningkatan sumber daya tereka dan tertunjuk cukup signifikan, dan terdapat sedikit penurunan pada cadangan terkira dan kenaikan pada cadangan terbukti dibandingkan tahun 2023.

"Sehingga total sumber daya bijih tembaga 2024 mengalami kenaikan 1,81 milyar ton dan cadangan mengalami kenaikan 12,39 juta ton dibandingkan dengan data tahun 2023. Total sumber daya bijih tembaga sebesar 18,336 miliar ton dan cadangan sebesar 2,86 milyar ton," tuturnya.

Kadar bijih tembaga di daerah Grasberg, Gunung Bijih dan Big Gossan Freeport Indonesia berkisar Cu 0,45 persen sampai 2,5 persen , dan di Batu Hijau PT Amman Mineral Nusa Tenggara Cu sebesar 0,25 persen sampai 0,43 persen. Produksi bijih tembaga status Desember 2024 sebesar 108,13 juta ton.

Adapun pada 2024, sebagian besar sumber daya bijih/logam tembaga termasuk pada kategori sumber daya tereka, sedangkan sumber daya bijih/logam emas dan perak sebagian besar termasuk kategori sumber daya tertunjuk.

"Status sumber daya tembaga dan emas dapat ditingkatkan dengan melakukan kegiatan eksplorasi lanjutan-rinci sehingga sumber daya tereka dapat meningkat statusnya menjadi sumber daya tertunjuk dan terukur," tulis Badan Geologi.

Read Entire Article