Tips dan Trik Konsisten dalam Membangun Kebiasaan Positif

2 months ago 14
 Shutter StockIlustrasi Membangun Kebiasaan Positif. Foto: Shutter Stock

Membangun kebiasaan positif memang sulit, tapi mempertahankan kebiasaan yang sudah susah payah dibangun lebih sulit lagi. Biasanya, saat baru memulai kebiasaan baik, motivasi masih menggunung, sehingga seseorang bersemangat untuk mengerjakannya.

Namun seiring berjalannya waktu, motivasi itu sering kali raib dan membuat seseorang kembali mengerjakan kebiasaan lamanya. Masalah ini dialami beberapa teman kumparan, salah satunya Agung.

“Kita udah niat banget bikin kebiasaan baru, tapi begitu ada kerjaan numpuk, atau teman ngajak nongkrong, langsung deh niatnya luntur,” ujar Agung.

 ShutterstockIlustrasi memulai kebiasaan positif. Foto: Shutterstock

Motivasi akan luntur lebih cepat lagi jika hasil yang diinginkan tidak segera terwujud. Sebagai contoh, seseorang mulai rutin berolahraga untuk mengurangi berat badan, tapi tak ada hasil yang signifikan dalam 2-3 pekan.

Menurut Rafli, mindset all-or-nothing (semuanya atau enggak sama sekali) juga sangat mudah meruntuhkan motivasi yang dibangun di awal. Misalnya, kamu berniat olahraga selama satu jam setiap hari.

Tapi saat durasinya tidak mencapai target, kamu merasa gagal dan akhirnya berhenti. “Padahal, sedikit tapi rutin itu jauh lebih baik daripada intens di awal terus hilang di tengah jalan,” kata Rafli.

Lantas, bagaimana cara tetap termotivasi dan konsisten menjalankan kebiasaan baik? Yuk, intip tips dan triknya dalam artikel ini.

Tips Konsistensi dalam Membangun Kebiasaan Positif

 Shutter StockIlustrasi Membangun Kebiasaan Positif. Foto: Shutter Stock

Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga konsistensi selama membangun kebiasaan positif menurut laman Hinge Health.

1. Temukan motivasi yang sifatnya jangka panjang

Motivasi ibarat bensin yang akan membuatmu terbakar semangat untuk memulai kebiasaan positif. Pastikan motivasi itu cukup kuat dan bersifat jangka panjang agar membuatmu tetap konsisten. Misalnya, menurunkan berat badan dengan motivasi agar tubuh lebih sehat dan terhindar dari penyakit akibat obesitas.

teman kumparan Caroline juga setuju bahwa peran motivasi sangat berarti, terutama di awal proses membangun kebiasaan.

“Motivasi awal itu penting banget sebagai kick-starter. Ibaratnya pas kamu download aplikasi baru, ada excitement-nya,” ucapnnya.

2. Mulailah dari hal yang kecil dan realistis

 ShutterstockIlustrasi memulai kebiasaan sehat. Foto: Shutterstock

Perubahan kebiasaan itu enggak kayak sulap yang hasilnya langsung kelihatan. Butuh waktu lama untuk bisa berubah atau membangun kebiasaan baru.

Nah, karena waktunya lama, jadi kamu bisa mulai dengan pelan-pelan saja. Tetapkan target yang kecil dan realistis, seperti olahraga 15 menit selama 3 kali seminggu. Kalau sudah konsisten selama beberapa pekan, kamu bisa tingkatkan targetnya untuk menantang diri.

3. Buat pengingat untuk dirimu sendiri

Saat memulai kebiasaan baru, tak jarang seseorang lupa karena kebiasaan itu belum menjadi rutinitasnya. Kalaupun tidak lupa, sering kali rasa malas muncul dan meruntuhkan semangat untuk melakukannya.

Nah, pengingat enggak hanya mencegahmu lupa, tapi juga dapat memantik semangat. Jadi, buat pengingat di ponselmu menggunakan alarm, atau kamu bisa menjadikan teman sebagai “alarm” seperti yang Caroline lakukan.

“Lama-lama excitement itu berkurang. Di situlah sistem dan accountability ambil alih. Misalnya, ngajak teman biar saling ngingetin,” ucap Caroline.

Yuk join teman kumparan, temukan ribuan teman baru dan cerita-cerita seru sesuai minatmu! Klik kum.pr/temankumparan

Read Entire Article