Nilai Ekspor Kemenyan RI Capai Rp 844,9 Miliar pada 2024

2 months ago 12
 Halil ibrahim mescioglu/ShutterstockIlustrasi kemenyan. Foto: Halil ibrahim mescioglu/Shutterstock

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan tengah melirik hilirisasi kemenyan yang berasal dari Sumatra Utara (Sumut).

Luhut melihat besarnya potensi kemenyan untuk penciptaan nilai tambah. Terlebih nilai ekspor kemenyan pada 2024 capai USD 52 juta atau sekitar Rp 844,9 miliar (kurs Rp 16.249 per Dolar AS, Senin 26 Mei, pukul 16.58 WIB).

Total volume ekspor kemenyan pada saat itu sekitar 43 ribu ton yang diekspor ke berbagai negara di Asia dan Eropa.

Luhut melihat kemenyan sebagai komoditas yang kaya akan manfaat, resin dari pohon kemenyan dengan nama latin Styrax Benzoin ini dibutuhkan di industri parfum, aromaterapi, makanan, hingga farmasi.

Hanya saja petani belum mendapatkan kesejahteraan dari tanaman ini. Lantaran harga di tingkat petani masih terlalu rendah.

“Padahal, ekspor kemenyan kita pada 2024 mencapai 43 ribu ton dengan nilai lebih dari USD 52 juta. Sekitar 30 persen masyarakat di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan bergantung hidup dari komoditas ini,” tulis Luhut dalam laman Instagram pribadinya, Senin (26/5).

Sehingga mantan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi itu melihat potensi yang besar dari upaya hilirisasi kemenyan.

Dia juga memastikan upaya ini tidak membutuhkan pabrik yang besar dan bisa dilakukan dengan teknologi sederhana seperti distilasi uap untuk menghasilkan minyak kemenyan, resin terstandar, hingga bioaktif siap ekspor.

“Kita tidak butuh pabrik besar, yang kita butuhkan adalah kemauan memberi nilai tambah di tempat kemenyan itu tumbuh,” tuturnya.

Read Entire Article