Menyoal Snack Rapat di DPR yang Tak Habis

6 hours ago 11
Sisa kotak snack rapat di Komisi XIII DPR RI, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Kotak kecil berwarna kuning dan jingga tampak berjejer di atas meja ruang rapat DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Kotak itu berisi kudapan ringan seperti roti, bolu, jajanan pasar, keripik, dan buah serta air mineral, yang disediakan untuk para pimpinan, anggota DPR, dan tamu rapat.

Sesekali, sembari mendengarkan paparan, ada anggota yang membuka kotaknya dan memakan isinya. Namun, tidak semua makanan itu habis disantap.

Lalu, bagaimana nasib sisa makanan yang tertinggal di meja setelah rapat selesai?

Usai rapat Komisi III DPR, beberapa petugas kebersihan segera masuk ke ruangan. Mereka merapikan kursi, membersihkan meja, sekaligus mengumpulkan kotak-kotak makanan yang ditinggalkan peserta rapat. Kotak-kotak itu dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam besar.

Seorang petugas kebersihan mengungkap, tidak semua makanan sisa itu langsung dibuang. Makanan masih bisa dikonsumsi akan diberikan kepada petugas dan staf kebersihan yang kerap berada di area belakang gedung.

“Iya ada (tersisa). Tapi nggak dibuang, disortirin buat dibagiin ke belakang,” ujarnya.

Snack di Setiap Rapat DPR Tak Efisien

Sisa kotak snack rapat di Komisi XIII DPR RI, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Ketua Komisi III DPR Habiburokhman menilai tak perlu setiap rapat di DPR berganti snack atau makanan ringan. Ini malah bentuk pemborosan dan tidak efisien.

“Snack itu menurut saya kadang-kadang juga nggak pas. Kayak misalnya kita rapat Komisi III itu rapat, sehari tiga rapat. Begitu ganti snack, ganti rapat paling cuma durasi 2 jam ganti snack lagi. Padahal sebagian besar anggota itu kayaknya sih nggak makan snack itu,” ucap Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (21/8).

“Kayak saya kan sudah nggak bisa makan makanan gula, tepung, gula kayak begitu ya. Sehingga tukar-tukar aja itu, tukar kotak ke mana itu barangnya kita juga nggak tau,” tambahnya.

Karena itu, Habiburokhman menyarankan tidak perlu ada snack setiap rapat di DPR. Ini bisa jadi komponen efisiensi baru untuk anggaran DPR.

“Kalau mau diefisiensi (anggaran) dari situ menurut saya sangat bisa,” ucap Habiburokhman.

“Jadi, rapat itu air putih aja. Air putih cukup, karena air putih kan orang perlu dalam 3 jam minum, tapi kalau makanan, usia 50 tahun ke atas itu sudah susah lah makan makanan yang kayak begituan, harus jaga,” tambahnya.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato saat Sidang Tahunan MPR/DPR RI 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto: Youtube/TV Parlemen

Ketua DPR RI Puan Maharani pun mengimbau agar snack yang diberikan kepada seluruh anggota itu agar dihabiskan. Ia tak mau mubazir.

“Iya (harus dihabiskan), kalau tidak dimakan, ya jangan kemudian menjadi mubazir, dan kalau dimakan sebagainya dihabiskan supaya tidak mubazir,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (21/8).

Selain itu, Puan juga mengimbau kesekretariatan setiap komisi dan badan di DPR agar tak berlebihan dalam memberikan snack.

Isi kotak snack rapat di Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan

“Ya, saya selalu mengimbau agar setiap rapat makanan yang disajikan itu jangan kemudian berlebihan namun bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan,” ujar Puan.

“Seharusnya dalam setiap rapat, makanan yang disiapkan...

Read Entire Article