Kenapa Pesawat Sering Berputar di Udara Sebelum Mendarat? Ini Alasannya

5 hours ago 5
Ilustrasi pesawat terbang. Foto: Shutterstock

Pernahkah kamu merasa pesawat yang kamu naiki seperti berputar-putar di udara menjelang pendaratan? Mungkin kamu sudah bisa melihat bandara dari jendela, namun bukannya langsung turun, pesawat justru mulai berbelok atau memutar arah. Kenapa, ya?

Sebagian traveler mungkin merasa khawatir saat pesawat atau pilot melakukan manuver ini. Namun ternyata, pesawat yang berputar di udara sebelum mendarat adalah prosedur umum dan sangat penting demi keselamatan.

Dilansir Reader Digest, menurut seorang pilot sekaligus Direktur Keselamatan di Cirrus Aviation Services, Corry Lane, manuver ini dikenal dengan istilah holding pattern atau sebuah pola terbang melingkar yang digunakan untuk menunda pendaratan.

Ilustrasi penumpang pesawat. Foto: Shutterstock

"Berputar-putar bisa berarti beberapa hal berbeda dalam penerbangan. Biasanya, hal itu berkaitan dengan keselamatan atau efisiensi," jelas Lane.

Menurut Badan Penerbangan Federal (FAA), terdapat hingga 50.000 penerbangan per hari di seluruh AS dan hingga 5.000 pesawat terbang secara bersamaan selama jam sibuk. Sebagai perbandingan, badan tersebut mencatat bahwa lebih dari seperempat dari seluruh penerbangan terjadwal harian di seluruh dunia lepas landas atau mendarat di bandara AS. Dengan lalu lintas yang padat, diperlukan banyak koreografi agar semuanya tetap berjalan dengan aman, dan itu seringkali berarti pesawat harus menunggu giliran di langit.

Namun enggak hanya itu saja, berikut beberapa alasan kenapa pesawat harus berputar di udara sebelum mendarat.

1. Kepadatan Lalu Lintas Udara

Di bandara besar seperti JFK di New York atau Heathrow di London, pesawat bisa saja harus antre untuk mendarat karena lalu lintas udara yang padat. Air traffic control (ATC) akan mengarahkan pesawat ke holding pattern untuk menjaga jarak aman antar pesawat.

Cuaca seperti kabut tebal, angin kencang, atau badai dapat menyebabkan pendaratan ditunda. Kadang, pesawat juga harus melakukan go-around, yaitu membatalkan pendaratan yang sudah dimulai karena kondisi yang tidak aman.

Landasan bisa saja sementara ditutup karena ada puing, kerusakan, atau pesawat lain yang belum selesai mendarat. Dalam kasus seperti ini, lebih aman bagi pesawat untuk menunggu di udara.

4. Masalah Teknis atau Medis di Pesawat

Jika ada gangguan teknis atau situasi darurat medis di dalam pesawat, pilot dapat meminta waktu tambahan untuk menyusun strategi sebelum mendarat. Termasuk jika ada pesawat lain yang harus diprioritaskan.

Pada penerbangan jarak jauh yang harus kembali ke bandara tidak lama setelah lepas landas, pesawat mungkin terlalu berat untuk mendarat dengan aman. Dalam kondisi ini, pesawat akan berputar untuk menghabiskan bahan bakar hingga mencapai berat yang aman.