
MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang ada di sejumlah peternakan sapi.
Hal ini untuk memastikan hewan kurban yang akan digunakan pada Idul Adha benar-benar memenuhi syarat kesehatan.
Adapun pemeriksaan tersebut meliputi dua hal utama, yaitu terkait pemeriksaan fisik hewan kurban dan kesesuaian dengan syarat kurban.
“Kita memeriksa kesehatan dan kesesuaian dengan syariat Islam. Kita melihat umur hewan, kemudian harus jantan dan tidak dikebiri, lalu secara fisik yang layak dikorbankan. Kita juga membawa sampel di laboratorium untuk diperiksa lebih teliti lagi,” kata drh. Hanna Tioho, Kepala Bidang Peternakan.
Pemeriksaan ini kata drh. Hanna, juga untuk memastikan hewan kurban tidak terinfeksi penyakit-penyakit yang berbahaya seperti Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK), yang beberapa tahun kemarin sempat menjadi isu nasional.
“Pemeriksaan fisik, kita melakukan pemeriksaan dengan melihat kulit dan bagian-bagian tertentu untuk memastikan tidak ada benjolan, dan lainnya, kita juga pastikan mulut dan kuku, untuk memastikan tidak ada gejala klinis,” katanya.
Sementara itu, terkait pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, oleh para peternak sapi dianggap sebagai suatu keharusan sebelum momentum Idul Adha.
“Bagus kalau ada pemeriksaan seperti ini, tetapi kalau di tempat kami sendiri memang kondisi sapinya aman, sapinya hanya dikasih makan rumput, lalu kebersihan kandang selalu dijaga,” ujar Sugiarto, pedagang sapi.