Warga Bosnia membawa peti mati salah satu dari tujuh korban yang akan dimakamkan pada 11 Juli dalam pemakaman massal untuk memperingati 30 tahun genosida Srebrenica di Potocari, Bosnia dan Herzegovina, 9 Juli 2025. Foto: REUTERS/Amel EmricMevlida Omerovic menunjukkan foto suaminya, Hasib (kanan), yang kedua tulangnya akan ia kubur pada 11 Juli, peringatan 30 tahun genosida di Srebrenica, dan kerabatnya, Mensur, yang juga tewas dalam genosida tersebut, di Srebrenik, Bosnia dan Herzegovina, 7 Juli 2025. Foto: REUTERS/Amel EmricDragana Vucetic, seorang antropolog forensik, memegang tengkorak sambil mencoba mengidentifikasi jenazah seseorang yang digali dari kuburan massal, di Tuzla, Bosnia dan Herzegovina, 30 Juni 2025. Foto: REUTERS/Amel EmricSeorang pria Muslim Bosnia bereaksi di dekat peti mati selama pemakaman massal di Pusat Peringatan Srebrenica-Potocari di Potocari, dekat Srebrenica, Bosnia dan Herzegovina, 11 Juli 2025. Foto: REUTERS/Amel EmricWarga berdiri di dekat lokasi penggalian sebelum pemakaman massal untuk memperingati 30 tahun genosida Srebrenica, di Pusat Peringatan Srebrenica-Potocari di Potocari, dekat Srebrenica, Bosnia dan Herzegovina, 10 Juli 2025. Foto: REUTERS/Amel EmricSeorang perempuan Muslim Bosnia bereaksi saat berdiri di tengah nisan korban yang tewas dalam genosida Srebrenica, di Monumen Genosida Srebrenica di Potocari, Bosnia dan Herzegovina, 11 Juli 2025. Foto: REUTERS/Amel Emric
Ribuan warga Bosnia berkumpul di sebuah pemakaman dekat Srebrenica pada Jumat, 11 Juli 2025, untuk mengenang 30 tahun tragedi genosida yang menewaskan lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim Bosnia.
Tiga dekade peristiwa tragedi genosida telah berlalu, namun luka itu belum sembuh. Sekitar 1.000 korban masih belum ditemukan. Banyak keluarga yang akhirnya memilih menguburkan potongan tubuh, meski hanya beberapa tulang, demi memberi tempat peristirahatan layak bagi orang tercinta.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1995, ketika pasukan Serbia Bosnia merebut kota Srebrenica. Dalam peringatan tahun ini, tujuh jenazah baru dimakamkan, menyusul lebih dari 6.700 yang telah dikebumikan.
Suasana duka menyelimuti lokasi pemakaman. Para penyintas dan keluarga korban berjalan di antara barisan nisan putih, ada yang berdoa, menangis, atau terdiam dalam kesedihan mendalam. "Saya merasakan kepedihan bagi semua pemuda ini," ujar Sabaheta, seorang perempuan dari Gorazde yang dikutip dari reuters.
PBB dan dua pengadilan internasional telah mengakui peristiwa ini sebagai genosida. Jenderal Ratko Mladic dan pemimpin Serbia Radovan Karadzic telah dijatuhi hukuman.
Sebagai bagian dari peringatan, hampir 7.000 orang mengikuti pawai perdamaian menelusuri rute pelarian para korban sejauh 100 kilometer. Dunia pun turut mengenang, setelah Majelis Umum PBB menetapkan 11 Juli sebagai Hari Peringatan Internasional Genosida Srebrenica.
Seorang perempuan Muslim Bosnia bereaksi saat berdiri di tengah nisan korban yang tewas dalam genosida Srebrenica, di Monumen Genosida Srebrenica di Potocari, Bosnia dan Herzegovina, 11 Juli 2025. Foto: REUTERS/Amel Emric