
Kehamilan membuat ibu dan pasangannya lebih berhati-hati, dan sebagian menghindari berhubungan seks karena khawatir membahayakan ibu dan janin yang sedang berkembang. Meski begitu, sebenarnya seks saat hamil diperbolehkan oleh dokter selama ibu tidak memiliki kondisi kesehatan yang berbahaya.
Ibu hamil bisa lebih sering mencapai klimaks karena daerah genitalnya, termasuk panggul dan rahim, memiliki darah yang lebih banyak dari biasanya selama kehamilan. Hal ini menyebabkan area vagina akan jauh lebih sensitif. Jadi, semua jenis rangsangan dapat membuat ibu hamil mungkin lebih cepat mencapai orgasme.
Dan ternyata, orgasme saat hamil juga memiliki beberapa fakta menarik, lho! Apa saja?
Fakta-fakta Menarik Seputar Orgasme saat Hamil

1. Terasa Berbeda di Setiap Trimester
Healthline melansir, saat trimester pertama, Anda bisa mencapai klimaks lebih cepat dan memuaskan karena area vagina sudah mendapat lebih banyak pelumasan alami. Sebab, tubuh sudah menjadi lebih sensitif, terutama di area payudara, sehingga lebih mudah dirangsang ketika disentuh oleh diri sendiri maupun suami. Libido pun juga mungkin meningkat.
Tapi, bagi beberapa ibu hamil, seks di trimester pertama juga mungkin terasa tidak nyaman karena mengalami mual, muntah, hingga terjadi penurunan libido.
Seks dan orgasme di trimester kedua mungkin akan menjadi waktu yang paling memuaskan. Peningkatan aliran darah selama kehamilan membuat rahim dan area vagina lebih membesar, sehingga para ibu bisa mencapai orgasme lebih mudah dan nikmat.
Yang perlu diketahui adalah mungkin Anda akan merasakan kontraksi atau kram rahim setelah orgasme, tetapi tidak akan memicu persalinan kok, Moms! Perut juga akan terasa sangat keras saat terjadi orgasme. Tetapi, tubuh akan sangat mungkin memproduksi lebih banyak hormon oksitosin saat Anda mencapai orgasme.
Berbeda ketika memasuki trimester ketiga, karena tubuh sudah semakin membesar sehingga mungkin akan mengalami kesulitan mencapai orgasme. Sebab, bayi sudah 'mengambil' sebagian besar ruang di rahim, sehingga otot-otot tubuh mungkin tidak dapat berkontraks sepenuhnya, sebagaimana mestinya untuk mencapai klimaks.
2. Bisa Dilakukan Sendiri
Masturbasi sepenuhnya aman dilakukan selama kehamilan, sehingga orgasme tetap bisa tercapai meski tidak sedang bersama suami. Yang terpenting adalah selalu menjaga kebersihan jari-hari Anda agar tidak menyebabkan kuman dan bakteri masuk ke dalam tubuh.
3. Tidak Sebabkan Kontraksi Persalinan
Orgasme memang bisa merangsang rahim dan melepaskan hormon oksitosin, yang sering dianggap sebagai pemicu kontraksi otot rahim. Namun, Anda tidak perlu ragu karena penelitian menunjukkan berhubungan seks tidak selalu menyebabkan persalinan lebih cepat.