
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jakarta, Heri Azhari, mengakui masih terjadi over kapasitas tahanan di Rutan Salemba.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam rapat bersama Komisi XIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis (22/5).
Awalnya, Heri memaparkan soal tujuh narapidana yang kabur dari Rutan Salemba pada akhir 2024 silam. Ia mengatakan, napi yang kabur itu terjadi karena permasalahan over kapasitas.
“Masalah over kapasitas ini pengaruhnya pernah ada kejadian di tanggal 12 November 2024 tentang pelarian sebanyak 7 orang dari Rutan Salemba,” kata Heri.
“Kemudian dalam hal ini harus tetap terjaga over kapasitas ini tetap bisa terkendali. Kalau kita lihat over kapasitas sekarang itu sebesar 218 (persen),” lanjutnya.
Ia melanjutkan, menangani over kapasitas itu sudah dilakukan di Rutan Salemba. Mereka sudah memindahkan ribuan napi di awal tahun 2025 ini.
“Kami sudah pindahkan hingga detik ini di tahun 2025 sebanyak 1.057 [narapidana]. Kemudian pada 2024, setelah kejadian 12 November itu sebanyak 2.900 [narapidana],” kata dia.
Tujuh orang yang kabur terdiri atas 3 orang narapidana dan 4 tahanan kasus narkoba. Mereka kabur dan belum ditangkap kembali. CCTV di lokasi juga tidak berfungsi saat itu.
Heri mengatakan, saat ini CCTV sudah diperbaiki.
“(CCTV) Di Salemba sudah bapak. Sudah diperbaiki,” ujarnya.