Dongeng Sebelum Tidur: Persahabatan Kelinci dan Kura-kura

Moms, sedang mencari ide dongeng sebelum tidur untuk si kecil? Jika ya, dongeng yang mengisahkan tentang kelinci dan kura-kura ini bisa jadi inspirasi untuk Anda.

Ya, membacakan dongeng untuk anak sebelum tidur bisa jadi core memory yang akan terus diingat anak. Selain itu, melalui dongeng, imajinasi anak akan semakin terlatih, dan bonding-nya dengan orang tua pun semakin kuat.

Nah, inilah dongeng selengkapnya:

Di sebuah hutan yang rindang, hiduplah seekor kelinci yang suka berlari kencang. Semua hewan sudah tahu kalau kelinci adalah pelari tercepat di hutan. Namun, sayangnya, kelinci kadang terlalu bangga dengan kehebatannya.

Suatu hari, kelinci bertemu kura-kura yang berjalan sangat pelan.

"Hei, kura-kura! Jalannya lambat sekali. Kalau begitu, kamu tak akan pernah bisa mengalahkanku!" kata kelinci sambil tertawa.

Kura-kura hanya tersenyum. Dengan tenang ia menjawab,

"Memang aku berjalan lambat, tapi aku selalu maju selangkah demi selangkah. Kalau kamu mau, ayo kita adakan lomba."

Kelinci kaget, tapi langsung menyetujui karena merasa pasti menang. Keesokan harinya, semua hewan berkumpul untuk menonton lomba.

Saat lomba dimulai, kelinci langsung melesat jauh ke depan. Kura-kura tetap berjalan perlahan, tapi tidak berhenti. Kelinci yang merasa unggul memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon.

"Aku masih sempat tidur sebentar. Kura-kura tak akan bisa mengejarku," pikirnya.

Namun ternyata, kelinci tidur terlalu lama. Sementara itu, kura-kura terus berjalan tanpa menyerah. Langkahnya memang kecil, tapi pasti. Dan pada akhirnya… kura-kura berhasil mencapai garis akhir lebih dulu!

Semua hewan bersorak gembira. Kelinci pun malu, tetapi ia belajar sesuatu yang penting hari itu: jangan terlalu sombong, dan jangan meremehkan usaha kecil yang konsisten.

Sejak saat itu, kelinci dan kura-kura justru menjadi sahabat baik. Mereka saling mendukung, meski berbeda cara dan kecepatan.

Anda bisa menyampaikan pada si kecil, hikmah atau pesan moral dari dongeng ini. Yaitu konsistensi dan kesabaran sering kali lebih berharga daripada kecepatan semata.

Selain itu, sampaikan juga pada anak agar tidak menganggap remeh orang lain. Sebab orang yang tampaknya tidak mampu, bisa jadi lebih unggul karena ia tekun dan percaya diri.