AS Diproyeksi Turunkan Tarif untuk India Jadi di Bawah 20 Persen

3 weeks ago 12
Pelaut di atas kapal MSC IRINA, kapal kontainer terbesar di dunia, menarik tali tambat saat tiba dari jangkar luar untuk berlabuh di Pelabuhan Internasional Vizhinjam di Thiruvananthapuram, di negara bagian Kerala India, pada 9 Juni 2025.Indranil MUKHERJEE/AFPPelaut di atas kapal MSC IRINA, kapal kontainer terbesar di dunia, menarik tali tambat saat tiba dari jangkar luar untuk berlabuh di Pelabuhan Internasional Vizhinjam di Thiruvananthapuram, di negara bagian Kerala India, pada 9 Juni 2025.Indranil MUKHERJEE/AFP

Amerika Serikat (AS) diproyeksi akan menurunkan tarif impor untuk India menjadi di bawah 20 persen dari semula 26 persen.

Mengutip Bloomberg, AS dikabarkan tengah mengupayakan kesepakatan perdagangan sementara dengan India yang dapat mengurangi tarif yang diusulkan hingga di bawah 20 persen.

Jika India dikenakan tarif di bawah 20 persen, negara Asia Selatan itu dalam posisi yang menguntungkan dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini, termasuk Indonesia yang masih pada angka 32 persen.

India tidak memperkirakan akan menerima surat permintaan tarif dan mengantisipasi kesepakatan perdagangan akan diumumkan melalui sebuah pernyataan.

Kesepakatan sementara ini akan memungkinkan perundingan lanjutan, memberi New Delhi ruang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan menjelang kesepakatan yang lebih lanjut. Kesepakatan final diperkirakan akan tercapai pada musim gugur ini.

Kementerian Perdagangan dan Industri India belum menanggapi perihal ini. Gedung Putih dan Departemen Perdagangan juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

iShares MSCI India senilai USD 10,2 miliar mendapatkan untung setelah laporan kesepakatan perdagangan sementara diterima.

New Delhi berupaya mengamankan kesepakatan dengan persyaratan yang lebih menguntungkan daripada kesepakatan yang ditandatangani Trump dengan Vietnam yaitu bea masuk impor sebesar 20 persen.

Pada hari Kamis, Trump mengatakan kepada NBC News, dia mengincar tarif menyeluruh sebesar 15 persen hingga 20 persen terhadap sebagian besar mitra dagang yang belum menerima pengumuman tarif.

India termasuk di antara negara-negara pertama yang mendatangi Gedung Putih untuk perundingan perdagangan tahun ini. Trump pada awal pekan ini mengatakan kesepakatan dengan India sudah dekat.

Sama seperti Indonesia, India juga terancam dapat tarif tambahan atas partisipasi India dalam kelompok BRICS. Tim negosiator India diperkirakan akan segera mengunjungi Washington untuk memajukan perundingan.

Kedua belah pihak tetap bersikukuh pada beberapa isu utama, termasuk tuntutan Washington agar India membuka pasarnya untuk tanaman rekayasa genetika.

Kedua negara belum menemukan benang merah kesepakatan pada isu-isu kontroversial, termasuk hambatan non-tarif di bidang pertanian dan proses regulasi di industri farmasi, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Read Entire Article